Senin, 01 Juni 2009

Retail Marketing

Berbicara mengenai in-store marketing, tata letak display produk sangat erat hubungannya dengan dunia ritel. Bagaimana suatu produk harus bersaing dengan ribuan produk lain agar terliat menonjol di mata konsumen adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari, tetapi bukan hanya itu saja yang penting dalam dunia ritel. Mari kita simak apa yang dikatakan Philip Kotler tentang dunia ritel dan persaingannya saat ini.

Bagaimana para manufaktur besar bisa mengatasi kekuatan mega-retailers yang terus bertumbuhan agar tetap menjual produk-produk mereka ?

            Ada pertarungan yang cukup sengit antara pihak menufaktur dan peritel raksasa (mega-retailers). Kekuatan kini bergeser ke arah peritel raksasa yang menjual produk secara massal dan besar-besar. Me, reka dapat menentukan produk-produk mana yang akan dijua. Beberapa ritel besar bahkan bisa mendikte desain, harga dan kemasan produk-produk dari manukfaktur. Pihak manufaktur perlu memiliki kemampuan untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan keuntungan-keuntungan apa saja yang bisa diperolleh mega-retailers bila menjual produk-produk mereka.

Strategi apa yang dapat digunakan oleh peritel kecil untuk berkompetisi dengan pesaing-pesaing besar seperti Wal-Mart ?

            Para peritel kecil yang bersaing menghadapi pemain-pemain besar seperti Wal-Mart dan yang lainnya, bisa menjalankan dua strategi berikut ini. Pertama, berpindah ke specialty atau superspecialty merchandising. Artinya, peritel kecil tersebut menawarkan produk beranekaragam dan spesifik kepada kelompok pelanggan yang lebih fokus lagi. Mereka harus lebih jeli melihat kebutuhan konsumen tersebut dan menyediakan produk yang tepat.

            Kedua, peritel harus memiliki diferensiasi yang menonjol dalam hal customer-service serta lebih intim melayani pelanggan. Ritel-ritel kecil jelas tidak mampu bersaing dalam hal biaya dan harga, sebab operasional ritel besar seperti Wal-Mart pasti lebih baik. Tetapi, peritel kecil dapat mengalahkan Wal-Mart dalam hal pelayanan dengan mengenal para pelanggan lebih intip, memberikan pelayanan dan bahkan mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan baik pula.

*) Disadur dari buku Marketing According to Kotler

    Dikutip dari Majalah Marketing edisi No. 08/VII/Agustus/2007