Selasa, 12 Juli 2011

BIKIN USAHA DENGAN MODAL SENILAI SEMANGKOK BAKSO


Saat ini dari tahun ke tahun perkembangan pengguna internet di Indonesia sangat pesat.dan ini merupakan sebuah peluang besar dari segi keuangan,mungkin selama ini kita memakai internet hanya untuk facebookan,chating,download,email.sekarang sudah saatnya mengikuti jejak saya mempergunakan peluang tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang fantastis,melalui sebuah BISNIS ONLINE,dan sekarang telah hadir sebuah program yang mengutamakan kebersamaan dan bukan kepentingan pengelola semata.Suatu konsep bisnis online yang nyata dan efektif dalam menghasilkan uang di internet.dan program ini bisnis ini adalah program bisnis online termurah saat ini dengan modal hanya Rp 10.000,-

untuk mengetahui secara rinci program bisnis ini silahkan kunjungi alamatnya di bawah ini:

http://www.sepuluhribu.com/?id=ARTHAPANGHURIPA

dari program tersebut kita akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa,yang tidak terbayangkan sebelumnya dari kegiatan Online kita.

Minggu, 10 Juli 2011

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN FASILITAS REPEATER

(POKOK - POKOK TATA CARA BERKOMUNIKASI ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA)

bahwa fasilitas repeater merupakan stasiun pengulang otomatis untuk

menambah jarak jangkauan dari stasiun amatir radio.

Komunikasi melalui fasilitas repeater dibatasi oleh pengatur waktu.

Fasilitas repeater dapat digunakan untuk sarana memanggil amatir radio lainnya atau tempat meneruskan berita-berita darurat.

Selama komunikasi masih dapat dilaksanakan dengan metode point-to-point, maka

tidak perlu menggunakan fasilitas Repeater.

Dapat memanggil rekan di Repeater namun setelah itu segera berpindah ke frekwensi lain dan bekerja dengan metode point to point.

Gunakanlah repeater seperlunya, hindarkan pembicaraan yang berkepanjangan.

Jangan mengaktifkan repeater dengan panggilan CQ.

Berikan spasi dalam pembicaraan

Senin, 04 Juli 2011

KABEL COAXCIAL dalam sebuah obrolan di angkringan ....

saya ingin menyimpulkan kembali pengertian tentang SWR , dan kaitannya dengan kabel koaks dan antenna.

dengan menyambung transceiver kita ke antenna luar melalui coax, yang kita inginkan adalah seluruh daya dari pemancar itu dapat tersalurkan dan memancar melalui antenna.......

kondisi ini akan tercapai, apabila ketiganya " matched " , mempunyai nilai impedansi 50 Ohm........

yang menjadi masalah, untuk mencapai impedansi 50 Ohm bagi sebuah antenna, banyak faktor yang menentukan, misalnya saja ketinggian dari tanah, ground conductivity ( itu sebabnya base antenna harus pakai ground plane) , dan yang paling penting frekuensi dimana dia bekerja........

nah , jika terjadi ' mis match ' antara kabel dan antenna, power yang dikeluarkan ( forward ) dari TX sebagian akan dikembalikan lagi ( reflected ) oleh antenna ke TX, dan begitu sampai ke TX, dibalikkan lagi ke antenna bolak balik seperti bola pingpong.......kondisi ini akan menimbulkan yang disebut SWR ( Standing Wave Ratio ).....

jika kita ukur, menggunakan SWR meter, akan terbaca nilai , antara 1 sampai tak terhingga ( di atas 3, yang biasanya sudah diberi warna merah ...........)

jika demikian , angka berapa yang aman buat transmit ??? ya dibawah angka 3 kita masih bisa transmit..

lalu, kenapa SWR saya 1,5 , tetapi sinyal saya tetap kecil diterima nya??? jangan lupa, itu tergantung jenis kabel koaks yang digunakan.........

semakin panjang kabel, semakin besar losses ( kehilangan daya ) yang disebabkan oleh hambatan dalam kabel itu....

ambil contoh , jika anda punya TX 10 watt, bekerja di 144 Mhz ,disambung pakai kabel RG 58 dengan SWR 1 : 1 panjang nya 30 meter, maka sesampai di antenna tinggal tersisa 2.2 watt, jika pakai kabel RG 8 sisanya 4.8 watt, jika pakai kabel yang ukuran 3/4 inch hard line ( heliax ) akan tersisa 8.3 watt

kondisi ini akan lebih parah, jika SWR nya lebih dari 1, ambil contoh ekstrim 6:1, maka urutannya RG 58 tinggal 1.1 watt, RG 8 tinggal 2.7 watt dan hardline kabel 6.3 watt

jadi, kalau saya ingin membuat sistem antenna yang baik untuk VHF/ UHF , apa yang harus saya lakukan.......

tentunya, melihat hal diatas maka harus ada prioritas / urutan sbb :

1. kabel coax, untuk VHF / UHF lupakan menggunakan RG 58, gunakan RG 8 keatas.............RG 58 hanya cocok untuk instalasi mobil dengan jarak tidak lebih dari 3 meter........untuk VHF losses nya besar, apalagi untuk UHF

2. antenna, usahakan dengan SWR rendah....

jika sudah SWR 1.5, apakah perlu memotong kabel coax biar lebih match ??
nggak perlu, selisih 1 dengan 1.5 nggak akan terasa..........jika kita menggunakan kabel coax yang benar alias poin 1 diatas.....

jadi, sayang sekali jika kita beli antenna yang mahal, tetapi disambung oleh coax yang losses nya tinggi, lebih baik dibalik beli antenna yang " murahan " tetapi pakai coax yang mahal...

KABEL COAXCIAL dalam sebuah obrolan di angkringan ....

saya ingin menyimpulkan kembali pengertian tentang SWR , dan kaitannya dengan kabel koaks dan antenna.

dengan menyambung transceiver kita ke antenna luar melalui coax, yang kita inginkan adalah seluruh daya dari pemancar itu dapat tersalurkan dan memancar melalui antenna.......

kondisi ini akan tercapai, apabila ketiganya " matched " , mempunyai nilai impedansi 50 Ohm........

yang menjadi masalah, untuk mencapai impedansi 50 Ohm bagi sebuah antenna, banyak faktor yang menentukan, misalnya saja ketinggian dari tanah, ground conductivity ( itu sebabnya base antenna harus pakai ground plane) , dan yang paling penting frekuensi dimana dia bekerja........

nah , jika terjadi ' mis match ' antara kabel dan antenna, power yang dikeluarkan ( forward ) dari TX sebagian akan dikembalikan lagi ( reflected ) oleh antenna ke TX, dan begitu sampai ke TX, dibalikkan lagi ke antenna bolak balik seperti bola pingpong.......kondisi ini akan menimbulkan yang disebut SWR ( Standing Wave Ratio ).....

jika kita ukur, menggunakan SWR meter, akan terbaca nilai , antara 1 sampai tak terhingga ( di atas 3, yang biasanya sudah diberi warna merah ...........)

jika demikian , angka berapa yang aman buat transmit ??? ya dibawah angka 3 kita masih bisa transmit..

lalu, kenapa SWR saya 1,5 , tetapi sinyal saya tetap kecil diterima nya??? jangan lupa, itu tergantung jenis kabel koaks yang digunakan.........

semakin panjang kabel, semakin besar losses ( kehilangan daya ) yang disebabkan oleh hambatan dalam kabel itu....

ambil contoh , jika anda punya TX 10 watt, bekerja di 144 Mhz ,disambung pakai kabel RG 58 dengan SWR 1 : 1 panjang nya 30 meter, maka sesampai di antenna tinggal tersisa 2.2 watt, jika pakai kabel RG 8 sisanya 4.8 watt, jika pakai kabel yang ukuran 3/4 inch hard line ( heliax ) akan tersisa 8.3 watt

kondisi ini akan lebih parah, jika SWR nya lebih dari 1, ambil contoh ekstrim 6:1, maka urutannya RG 58 tinggal 1.1 watt, RG 8 tinggal 2.7 watt dan hardline kabel 6.3 watt

jadi, kalau saya ingin membuat sistem antenna yang baik untuk VHF/ UHF , apa yang harus saya lakukan.......

tentunya, melihat hal diatas maka harus ada prioritas / urutan sbb :

1. kabel coax, untuk VHF / UHF lupakan menggunakan RG 58, gunakan RG 8 keatas.............RG 58 hanya cocok untuk instalasi mobil dengan jarak tidak lebih dari 3 meter........untuk VHF losses nya besar, apalagi untuk UHF

2. antenna, usahakan dengan SWR rendah....

jika sudah SWR 1.5, apakah perlu memotong kabel coax biar lebih match ??
nggak perlu, selisih 1 dengan 1.5 nggak akan terasa..........jika kita menggunakan kabel coax yang benar alias poin 1 diatas.....

jadi, sayang sekali jika kita beli antenna yang mahal, tetapi disambung oleh coax yang losses nya tinggi, lebih baik dibalik beli antenna yang " murahan " tetapi pakai coax yang mahal...

CACING SUTRA yang bisa dibudidayakan

Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas.
Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya.

Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak
lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah
menjadi dua sebelum menetas.

Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah
campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut teknik budidaya cacing sutra:

1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note: Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan
membawa bakteri patogen.

2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.

3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.

4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.

5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik

6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.

• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.

• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.

. Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.

. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya.

Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.

. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
T
anah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.

. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.

. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.

Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.

Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.
Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.

7. Panen
Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.

BUAH PARE YANG BANYAK KHASIATNYA ......

Hampir semua orang kenal sayuran ini. Rasa pahit getir menjadi ciri khasnya. Biasa ditumis, dijadikan lalap atau dibuat campuran siomay. Ternyata rasa pahitnya tak membuat orang jera. Bahkan ada sejumlah khasiat hebat dari si pahit ini.

Pare (momordica charantia) atau dalam bahasa Mandarin 'Khu – khu' yang berarti pahit, merupakan salah satu jenis sayuran yang tumbuh merambat dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya berbentuk jari dengan bunga berwarna kuning dan permukaan buahnya berbintik.

Banyak orang tak suka pare, karena rasanya pahit. Pare ternyata mengandung fixed oil, yang menyerupai protein insulin (polipeptida P atau insulin sayuran), glikosida, alkaloid (momordicine), elasterol, danhydroxytryptamine. Juga mengandung asam folat, vitamni (A, C, B1, B12, E), mineral, patotenic acid, lutein, likopen, dan serat.

Karena nutrisinya yang sarat, tanaman yang berasal dari kawasan Asia ini, memiliki beberapa manfaat baik untuk tubuh, di antaranya:

Diabetes
Pare mengandung senyawa insulin atau tanaman hipoglikemik yang sangat efektif dalam menjaga naiknya kadar gula dalam darah. Sebab, tanaman ini dikenal dapat meningkatkan intoleransi glukosa pada orang yang terkena serangan dari diabetes millitus atau kencing manis.

Memperlancar aliran darah
Minum jus pare setiap pagi secara rutin bisa membantu memperlancar aliran darah, yang bisa mencegah berbagai jenis penyakit kulit. Seperti, psoriasis dan infeksi jamur (kurap atau kudis), gatal-gatal, bisul serta jerawat.

Sembelit
Pare mengandung selulosa yang bisa mencegah sembelit dan juga baik untuk membantu dalam merangsang sekresi asam lambung.

Berat badan
Minum dua gelas jus pare yang dicampur susu, tiga kali sehari bisa menggempur lemak tubuh. Karena itu sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet menurunkan berat badan.

Mata
Pare memiliki beta-karoten dalam jumlah yang tinggi, sehingga baik untuk membantu mengurangi masalah penglihatan serta memelihara kesehatan mata.

Mabuk
Jus pare berfungsi untuk membantu menetralkan serta memulihkan tubuh akibat terlalu banyak minum minuman beralkohol atau mabuk.

Kolera
Pare yang dibuat jus dengan bawang merah dan air jeruk nipis bermanfaat untuk mengobati penyakit kolera pada tahap awal.

Kekebalan Tubuh
Jangan takut dengan rasa pahit sayuran satu ini. Sebab, pahitnya berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh meningkat dengan makan pare secara teratur.

HIV
Uji laboratorium menunjukkan bahwa senyawa dalam pare mungkin efektif untuk mengobati infeksi HIV. Senyawa enema dari ekstrak pare menunjukkan beberapa manfaat pada orang terinfeksi HIV. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sebelum dapat direkomendasikan.

Ten Code (Kode 10) Percakapan Di Udara

10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk

10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...

10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik

10-42 ADA KECELAKAAN DI ...

10-3 Berhenti mengudara / memancar

10-43 Kemacetan lalu lintas di ...

10-4 Benar // Dimengerti

10-44 Ada pesan untuk Anda

10-5 Ada pesan untuk disampaikan

10-45 Dalam jangkauan mohon melapor

10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting

10-46 Memerlukan montir

10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara

10-50 Mohon kosongkan jalur / channel

10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara

10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?

10-9 Mohon diulangi

10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja

10-10 Penyampaian berita selesai

10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...

10-11 Berbicara terlalu cepat

10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih

10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu

10-65 Menunggu berita lanjutan

10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan

10-67 Semua unit setuju

10-14 Informasi

10-69 Pesanan telah diterima

10-15 Informasi sudah disampaikan

10-70 KEBAKARAN DI ...

10-16 Mohon dijemput / diambil di ...

10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai

10-17 Ada urusan penting

10-73 Kurangi kecepatan di ...

10-18 Sesuatu untuk kita

10-74 Tidak // Negatif

10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali

10-75 Penyebab gangguan

10-20 Lokasi // Posisi

10-76 Dalam perjalanan ke ...

10-21 Kontak / hubungan melalui telepon

10-77 Belum / tidak menghubungi

10-22 Melapor langsung ke ...

10-81 Pesankan kamar di hotel ...

10-23 Menunggu // Stand by

10-82 Pesankan kamar untuk ...

10-24 Selesai melaksanakan tugas

10-84 Nomor telepon

10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ...

10-85 Alamat

10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan

10-89 Butuh montir radio

10-27 Pindah ke jalur / channel ...

10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)

10-28 Nama panggilan // Callsign

10-91 Bicara dekat mikropon

10-29 Waktu hubungan / kontak habis

10-92 Pemancar perlu penyesuaian

10-30 Tidak menaati peraturan

10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?

10-31 Antena yang digunakan

10-94 Berbicara agak panjang

10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check

10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik

10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY

10-97 Tes pada pemancar

10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini

10-99 Tugas selesai, semua orang selamat

10-35 INFORMASI RAHASIA

10-100 Akan ke kamar mandi

10-36 Jam berapa waktu yang tepat ?

10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...

10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ...

10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...

10-38 PERLU AMBULANS DI ...

10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...

10-39 Pesan sudah disampaikan

10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...

10-40 PERLU DOKTER

10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...

10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...

10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI ...